Ada beberapa bentuk hadits antara lain :
a)
Hadist Qau’li (perkataan);
b)
Hadist Fi’li (perbuatan);
c)
Hadist Taqrir (ketetapan);
d)
Hadist Hammi (keinginan);
e)
Hadist Ahwali ( hal ihwal);
1. Hadis Qauli adalah
segala perkataan yang disandarkan kepada Nabi SAW. Dengan kata lain, Hadis
Qauli adalah berupa perkataan atau ucapan yang memuat berbagai maksud syara’,
peristiwa, dan keadaaan baik yang berkaitan dengan aqidah, syari’ah, maupun
akhlak;
2. Hadis fi'li adalah
segala perbuatan yang disandarkan kepada Nabi SAW. Dalam hadist tersebut
terdapat berita perbuatan Nabi SAW. Yang mejadi anutan perilaku para sahabat pada saat itu, dan
menjadi keharusan bagi semua umat Islam untuk mengikutinya;
3. Hadis taqriri adalah
hadis berupa ketetapan Nabi Saw, terhadap apa yang datang atau dilakukan oleh
para sahabatnya. Nabi Saw, membiarkan atau mendiamkan suatu perbuatan yang
dilakukan oleh para sahabatnya, tanpa memberikan penegasan, apakah beliau membenarkan atau mempermasalahkannya.
Sikap Nabi yang demikian itu dijadikan dasar oleh para sahabat sebagai dalil taqriri,
yang dapat dijadikan hujah atau mempunyai kekuatan hukum untuk
menetapkan suatu kepastian Syara’;
4. Hadits hammi adalah
hadis yang berupa keinginan atau hasrat Nabi Saw, yang belum terealisasikan,
seperti halnya hasrat berpuasa tanggal 9 ‘Asyura;
5. Hadis Ahwali adalah
hadits yang berupa hal ikhwal Nabi Saw, yang tidak termasuk ke dalam kategori
keempat bentuk hadis di atas. Hadis yang termasuk kategori ini adalah
hadis-hadis yang menyangkut sifat-sifat dan kepribadian, serta keadaan fisik
Nabi Saw.
Ø Contoh Hadis Qauli :
Hadits
yang diriwayatkan oleh ‘Ubadah ibn al-Shamith bahwasanya Rasulullah saw
bersabda:
لَا صَلَاةَ
لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya:
”Tidak (sah/sempurna) shalat bagi orang yang tidak membaca surat al-Fatihah”. (Shahih al-Bukhari, III: 204, hadits 714)
Ø Contoh Hadis Fi’liyah :
عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ
اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ
تَوَجَّهَتْ فَإِذَا اَرَادَ اْلفَرِيْضَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ اْلفِبْلَةَ
“Dari
Jabir berkata, bahwasanya Rasulullah pernah shalat di atas tunggangannya,
kemana saja tunggangannya itu menghadap. Apabila beliau hendak (melaksanakan
shalat) fardhu, ia turun dan menghadap ke kiblat” (HR. Bukhari-Muslim)
Ø contoh hadis taqriri :
sikap
rasul Saw, yang membiarkan para sahabat dalam menafsirkan sabdanya tentang
shalat pada suatu peperangan, yaitu:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ يَقُوْلُ حِيْنَ صَامَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَأَمَرَنَا بِصِيَامِهِ قَالُوْ: يَارَسُوْلَ اللهِ إِنَّهُ يَزْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ صُمْنَا يَوْمَ التَّاسِعْ. {رواه أبوداود}
Janganlah
seorangpun shalat Ashar, kecuali nanti di Bani Quraidhah. (H.R. Al-Bukhari)
Sebagian
sahabat memahami larangan itu berdasarkan pada hakikat perintah tersebut
sehingga mereka terlambat dalam melaksanakan shalat Ashar. Segolongan sahabat
lainnya memahami perintah tersebut untuk segera menuju Bani Quraidhah dan
serius dalam peperangan dan perjalananya sehingga dapat shalat tepat pada
waktunya. Sikap para sahabat itu dibiarkan oleh Nabi Saw. Tanpa ada yang
disalahkan atau diingkarinya
Ø
Contoh Hadis Hammi :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ يَقُوْلُ
حِيْنَ صَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ
وَأَمَرَنَا بِصِيَامِهِ قَالُوْ: يَارَسُوْلَ
اللهِ إِنَّهُ يَزْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ صُمْنَا يَوْمَ التَّاسِعْ. {رواه أبوداود
Dari Abdullah bin Abbas,
ia berkata, “Ketika Nabi Saw. Berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para
sahabat untuk berpuasa, mereka berkata, ‘Ya Rasulullah, hari ini adalah hari
yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani’. Rasul Saw. Kemudian bersabda, ‘Tahun
yang akan datang insya Allah aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan.”
(H.R. Abu Dawud).
Ø Contoh Hadits Ahwali
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ
خُلُقًا.
{متفق عليه}
Rasulullah Saw, adalah orang yang paling
mulia akhlaknya. (Mutafaq’alaih)
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا وَأَحْسَنَهُ خَلْقًا لَيْسَ بِالطَّوِيْلِ
الْبَائِنِ وَلاَ بِالْقَصِيْرِ. {رواه البخاري}
Rasulullah Saw, adalah manusia yang
sebaik-baiknya rupa dan tabuh. Keadaan fisiknya tidak tinggi dan tidak pendek.
(H.R. Al-Bukhari).
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Bagus, mantull, terimakasih kakak😊💖💖💖💖
BalasHapusdikutip dari kitab apa mas
BalasHapus