Kamis, 04 September 2014

Membuat Video Praktek Berwudhu Dengan Movie Maker




Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat[1]. Video adalah: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi[2]. Senada dengan itu, video juga berarti sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar[3]. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut, video merupakan “the storage of visuals and their display on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi)[4].
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.
Karenanya, banyak orang yang memahami video dalam dua pengertian:
1.    Sebagai rekaman gambar hidup yang ditayangkan (di sini video sama dengan film, dan pada makalah ini penyebutan video seringkali dipakai bergantian dengan film). Aplikasi umum dari video adalah televisi atau media proyektor lainnya; dan
2.    Sebagai teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Di sini  istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video dan pemutar video[5].
Video, dilihat sebagai media penyampai pesan, termasuk media audio-visual atau media pandang-dengar[6].  
Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan video sebagai media pembelajaran, yang harus diperhatikan adalah:
  1. Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media, untuk siapa, dipakai dimana, keperluan apa dan lain sebagaina.
  2. Familiaritas media, pengguna media harus mengenal sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih.
  3. Media pembanding, hal ini diperlukan untuk memberikan alternatif pertimbangan dalam rangka mengambil kepurusan yang tepat tentang media ang akan dipergunakan,
  4. Adanya norma atau patokan yang akan dipakai dan dikenakan pada proses pemilihan[7].
Untuk mengetahui prinsip dari media video kita harus perhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
  1. Apakah materinya penting dan berguna bagi siswa ?
  2. Apakah dapat menarik minat siswa untuk belajar ?
  3. Apakah ada kaitan yang mengena dan langsung dengan tujuan khusus yang hendak dicapai ?
  4. Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi sekuens atau tata urutan belajar yang logis ?
  5. Apakah materi yang disajikannya mutakhir dan otentik ?
  6. Apakah konsep dan faktanya terjamin kecermatannya ?
  7. Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar ?
  8. Bila tidak, apakah ada keseimbangan kontroversial ?
  9. Apakah pandangannya objektif dan tidak mengandung unsur propaganda dan sebagainya?
  10. Apakah memenuhi standar kualitas teknis ? (Gambar, Narasi, Efek, Warna, dan sebagainya)
  11. Apakah struktur materinya direncanakan dengan baik oleh produsennya ?
  12. Apakah sudah dimantapkan melalui proses uji coba atau validasi ? Oleh siapa, kondisinya, karakteristik sasarannya, dan sejauh mana hal tersebut berhasil?[8]
Dengan mempertimbangkan beberapa kondisi di atas, maka diharapkan, media yang dipilih akan bisa dipergunakan secara maksimal mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Bila kita ingin menggunakan media video untuk pembelajaran, akan lebih baik kalau kita memproduksinya sendiri, karena sebagai pengajar, kitalah yang mengerti topik dan ranah kompetensi yang dituju, sehingga media video sesuai dengan yang diinginkan. Untuk membuat video praktek berwudhu, yaitu :
1.      Persiapkan kamera digital untuk alat merekam praktek berwudhu;
2.      Tentukan tempat untuk pengambilan gambar;
3.      Mencari teman untuk menjadi kameramennya;
4.      Pilih hasil pemotretan yang paling bagus pada setiap gerakan;
5.      Lalu edit menggunakan Window Movie Maker.
Langkah pertama menggunakan Movie Maker adalah :


Membuka aplikasi Window Movie Maker

Langkah kedua :



Klik Import Video

Langkah Ketiga :


Klik Clip lalu drag ke show timeline

Langkah Keempat :


Klik Show Story Board lalu Klik Make title or credit lalu pilih salah satu sesuai kebutuhan : add title at the beginning of the movie (memasukan judul ketika memulai film), add title before the selected clip in the timeline (memasukan judul sebelum clip di putar), add title on the selected clip in the timeline (memasukan judul ketika clip di putar), add title after the selected clip in the timeline (memasukan judul sesudah clip di putar), dan add credits at the end of the movie (memasukan beberapa kata-kata ketika selesai film)


Langkah kelima :


Klik view transtitions lalu pilih sesuai keingingan yang disimpan diantara 2 video untuk memperindah ketika perpindahan ke satu video ke video lainnya.

Langkah keenam (terakhir) :



Lalu klik Save to my computer  untuk disimpan di komputer,,,,video praktek wudhu selesai.

SEMOGA BERMANFAAT !!!! SELAMAT MENCOBA



















.


[1]   Prent, K. Dkk. Kamus Latin-Indonesia. Penerbit Kanisius: Jakarta, 1969. Hal.  926.
[2]    Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta, 1995. Hal. 1119
[3] Salim, Peter.. The Contemporary English-Indonesian Distionary. Modern English Press : Jakarta, 1996. Hal. 2230
[4] Smaldino, Sharon E, dkk. Instructional Technology and Media for Learning. Pearson Merrill Prentice Hall : Ohio. 2008. Hal. 374
[5]    http://sablinews.blogspot.com diakses pada 17 April 2013//08.16 WIB
[6] Setyosari, Punaji & Sihkabuden. Media Pembelajaran. Penerbit Elang Mas : Malang, 2005. 117
[7] Rahardjo, Media pembelajaran, CV. Rajawali, Jakarta, 1988. Hal. 105
[8] Rahardjo, Ibid, 1988. Hal. 115

1 komentar: