Rabu, 20 Januari 2016

CARA-CARA MELAKSANAKAN PENGURUSAN JENAZAH

A.   Pengertian Jenazah
Di dalam masyarakat sering terjadi pembedaan antara jenazah dan mayit.
1.  Jenazah adalah jasad mati yang sudah dirawat.
2.  Mayit adalah jasad mati yang belum dirawat.
B.   Tanda-Tanda Kematian
1)  Menyebut nama yang sudah meninggal
2)  Daun telinga layu
3)  Kaki mengeluarkan bintik-bintik keringat kental dan dingin
4)  Pupil mata tidak memberikan respon jika dirangsang
5)  Ngorok sembari mengeluarkan buih
6)  Jika tidak ada petugas medis, periksalah denyut nadi di pergelangan tangan, leher dan jantung.
7)  Bintik merah di punggung.

C.   Persiapan Jenazah
1)  Bilamana seorang dari kamu sakit, maka hendaklah sabar dan berdoa:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
2)  dan hendaklah ia kamu jenguk
3)  Dan bila ia hampir sampai kepada ajalnya, maka hendaklah ia bersangka baik kepada Allah
4)  dan berwasiatlah kalau ia meninggalkan barang milik
5)  Hendaklah ia kamu talqinkan (tuntun baca) orang yang akan meninggala "Laa Ilaaha Illa Llah"
6)  dan hadapkan ia ke arah qiblat
7)  Kemudian bilamana ia meninggal, maka pejamkanlah matanya
8)  Ikat dagunya agar mulutnya tertutup, kemudian posisikan tangannya di atas perut layaknya orang bersedekap
9)  dan doakanlah baginya
10)  serta selubungilah ia dengan kain yang baik.
11)  Kemudian lunasilah hutangnya dengan segera, kalau ia berhutang
12)  Lalu segeralah pemeliharaannya
13)  dan kabarkanlah kepada kerabat dan teman-temannya kaum muslimin

D.   Doa Menghadapi Orang yang Baru Mati
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ِل  ……..وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ

E.   Orang yang dianjurkan memandikan jenazah :

1)    Untuk jenazah laki-laki
a)  Bapak/anak laki-laki
b)  Kakek
c)  Baru keluarga terdekat dan muhrim dari pihak laki-laki
d)  Istrinya
2)    Untuk jenazah perempuan
a)  Ibunya/anak perempuan
b)  Neneknya
c)  Baru keluarga terdekat dan muhrim dari pihak perempuan
d)  Suaminya
e)  Jika jenazah anak laki-laki, boleh yang memandikan perempuan dan jika jenazah itu anak perempuan boleh yang memandikannya laki-laki.

F.    Cara Memandikan Mayat

1)    mulailah dari anggota kanannya serta anggota wudlu
2)    mandikanlah dg bilangan gasal, tiga atau lima kali atau lebih dari itu, dengan air dan daun bidara, serta pada kali yang terakhir taruhlah kapur barus meskipun sedikit, dan jalinlah rambut mayat perempuan tiga pintal
3)    lalu keringkanlah dengan handuk
4)    Hendaklah mayat pria dimandikan oleh orang pria, dan dibenarkan bagi salah seorang dari suami-istri memandikan lainnya
5)    Dan tutupilah kalau ada cela tubuhnya

G.   Cara Mengkafani Mayat

1)  Kafan-(bungkus)-lah mayat itu dengan baik-baik dalam kain putih,  yang menutup seluruh tubuhnya.
2)  Dan bila kamu hendak mengukupnya (mengasapi dengan wewangian), maka ukuplah ia tiga kali.
3)  lulutlah ia dengan bau-bauan yang harum (cendana), kecuali mayat yang sedang berihram, maka janganlah kamu tudungi kepalanya, jangan kamu lulut badannya dan jangan pula kamu kenakan harum-haruman.
4)  Kafanilah mayat pria dalam tiga helai kain.
5)  dan mayat wanita dengan kain basahan, baju kurung, kudung-selubung lalu kain.
6)  Jangan berlebih-lebihan dalam hal kafan.

H.   Cara Menshalatkan Mayat

1) Model Pertama
a)  Letakan jenazah menghadap kiblat (kepala di utara khusus di Indonesia) dan boleh dishalatkan di dalam masjid
b)  Niat ikhlas
c)  Takbir pertama, membaca al-fatihah dan shalawat
d)  Takbir kedua, membaca do’a “Allahummagfirlahu...”
e)  Takbir ketiga, membaca doa Allahumma lihayina..”
f)   Takbir keempat, langsung salam

2)    Model Kedua)
a)  Letakan jenazah menghadap kiblat (kepala di utara khusus di Indonesia) dan boleh disholatkan di dalam masjid
b)  Niat ikhlas
c)  Takbir pertama, membaca al-fatihah
d)  Takbir kedua, membaca shalawat
e)  Takbir ketiga, membaca doa allahumma ighfirlahu…
f)   Takbir keempat, membaca allhumma la tahrimna ajrahu wala tudlillana ba’dahu…langsung salam…


3)    Doa dalam Shalat Jenazah

اللَّهُمَّ َاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَنَقِّهِ مِن الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَهُ

Atau:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيمَانِ
4) Dan do'a bagi anak-anak:
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا سَلَفًا وَ فَرَطًا وَأَجْرًا

Beberapa catatan tambahan…
Dan bolehlah kita menshalatkannya di dalam masjid. Shalatkan ia, berjama'ah tiga baris. Dan hendaklah imam berdiri pada arah kepala mayat pria dan arah tengah(lambung) mayat wanita.
Janganlah menshalatkan pada waktu terbit matahari kecuali sesudah naik, pada waktu tengah-tengah hari dan pada waktu hampir terbenam matahari kecuali sesudah terbenam.

I.      Cara Menguburkan Jenazah

a)    Sesudah dishalatkan, bawalah janazah itu ke pekuburan dengan cepat-cepat.
b)    dan iringilah ia dengan berjalan di sekelilingnya, dekat padanya, dengan diam.
c)    Dan janganlah orang wanita pergi mengiringinya.
d)    Dan janganlah kamu duduk sehingga janazah itu diletakkan.
e)    Dan apabila kamu melihat janazah, meskipun janazah Yahudi, maka berdirilah sehingga melalui kamu atau diletakkan.
f)     Dan kuburlah mayat itu dalam lubang yang baik dan dalam.
g)    Buatlah baginya galian lahat serta pasanglah di atasnya batu-bata mentah dalam kuburan kaum muslimin.
h)   Masukanlah mayat itu dari arah kaki kubur dan bacalah ketika meletakkannya dalam kubur: "Bismilla-hi wa 'ala- millati Rasu-lilla-h.
i)     Serta tutuplah atas kubur mayat wanita waktu dikuburnya, dan turunlah ke dalam kuburnya orang yang tak bersetubuh pada tadi malamnya.
j)      Dan letakkanlah mayat itu menghadap qiblat.
k)    Janganlah kamu menguburkan mayat pada waktu matahari terbit kecuali sesudah naik, pada waktu tengah-tengah hari(matahari di arah atas kepala) dan pada waktu hampir terbenam kecuali sesudah terbenam,
l)     serta janganlah meninggikan kubur lebih dari sejengkal
m)  serta janganlah kamu buat tembok di atasnya tetapi buatlah tanda di atasnya dengan batu umpanyanya, pada arah kepalanya.
n)   Dan taburilah dengan tanah dari arah kepala tiga kali.
o)    Dan kalau kamu tiba di kuburan sedang kubur belum selesai digali maka duduklah menghadap qiblat .
p)    Dudukmu jangan di atas kuburan dan janganlah kamu berjalan di antara kuburan dengan alas kaki.
q)    Bila sudah selesai menguburkan maka do'akanlah, mintakan ampun dan ketetapan hati bagi mayat .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar