Shalat-shalat sunnat (Nawafil) ialah shalat-shalat sunnat yang di luar
daripada apa shalat-shalat yang di fardlukan. Shalat itu dikerjakan oleh Nabi
Muhammad saw. buat mendekatkan diri kepada Allah dan buat mengharapkan tambahan
pahala.
Shalat sunnat disebut juga shalat tathawwu’. Tegasnya shalat tathawwu’
ialah segala shalat yang tidak dihukum dosa jika orang sengaja meninggalkannya.
Shalat sunnat itu banyak macamnya, di antaranya ada yang di sunnatkan berjamaah
dan ada pula yang tidak disunnatkan berjamaah.
A.
Shalat Tarawih
1.
Pengertian Shalat Tarawih
Shalat
tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan
amalan sunah pada bulan Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al Quran, berzikir, berdoa, mendalami ilmu agama
dengan mengikuti pesantren kilat, dan sebagainya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
2.
Hukum Shalat Tarawih
Hukum
melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :“Dari
Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam hari di bulan
Ramadhan dengan dilandasi iman dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
3.
Jumlah
Raka’at Shalat Tarawih
Terdapat ikhtilaf pendapat dalam jumlah
raka’at shalat Tarawih, Yaitu :
a)
Delapan rakaat ditambah Witir
Pendapat ini
diambil dari keterangan bahwa Rasulullah s.a.w shalat Tarawih bersama para sahabat di masjid tiga kali
selama hidupnya.Sesudah itu beliau tidak melakukan lagi secara berjamaah di masjid tetapi melaksanakannya
di rumah. Rasulullah
s.a.w khawatir apabila suatu saat nanti shalat tarawih dianggap ibadah wajib. Jumlah rakaat yang
dilakukan bersama sahabat di masjid tersebut adalah delapan rakaat ditambah Witir. Keterangaan ini berdasarkan pada hadits berikut :
عَنْ جَابِرٍ اَنَّهُ صَلَّى
بِهِمْ ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ اَوْتَرَ (اخرجه ابن حبان)
artinya : “Diriwayatkan dari Jabir
sesungguhnya Rasulullah s.a.w shalat bersama-sama mereka delapan rakaat kemudian beliau shalat witir”. (HR. Ibnu Hibban)
b)
Dua puluh rakaat ditambah Witir
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih
yang 20 rakaat dilanjutkan dengan witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan
diikuti oleh para sahabat yang lain. Tentang jumlah rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ini
tidak pernah
dipermasalahkan oleh para sahabat saat itu. Jadi, sampai sekarang pun umat Islam ada yang mengikutinya.
c)
Tiga puluh enam rakaat ditambah Witir
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 36 rakaat dilanjutkan dengan witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan salah satu Khalifah Bani Umayyah.
B . Shalat Sunnah
Rawatib
1.
Pengertian Shalat Sunnah Rawatib
Shalat Sunnah
Rowatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya mengiringi shalat fardu lima waktu. Shalat
tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardu.
Sholat Sunat
Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut rawatib qobliyah,
sedangkan Sholat Sunat Rawatib yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut
rawatib bakdiyah.
2. Dalil shalat
Rawatib
”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua
rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua
rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”. (HR. Bukhari dan Muslim).
3.
Tata cara shalat Rawatib
a)
Tidak didahului azan dan iqomah.
b)
Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
c)
Bacaannya tidak dinyaringkan.
d)
Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
e)
Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat
mengerjakan sholat fardu.
f)
Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat
kedua membaca Surat Al Ikhlas.
g)
Diawali dengan niat menurut macam sholatnya.
C. Hukum Sholat
Sunat Rawatib
Sholat Sunat Rawatib Muakkad yaitu sholat sunah yang sangat dianjurkan
untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
1) Dua
rakaat sebelum sholat Subuh.
2) Dua
rakaat sebelum sholat Zuhur.
3) Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
4) Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
5) Dua rakaat sesudah sholat Isya
Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri
dari :
1.
Dua rakaat sebelum Sholat
Ashar.
2.
Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
3.
Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
D. Shalat Tahajud
1. Pengertian Shalat Tahajud
1. Pengertian Shalat Tahajud
Tahajud berarti bangun dari tidur pada
malam hari. Jadi shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam
hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih utama dikerjakan
sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari).
2. Hukum melaksanakan shalat Tahajjud
Hukum
melaksanakan shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling
sedikit 2 rakaat dan paling banyak tak terbatas.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى
أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
artinya :“Dan pada sebagian malam hari
(shalat) Tahajudlah kamu sebagai (ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan
Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji (Q.s. Al-Isra’ : 79)
3. Waktu pelaksanaan shalat tahajjud
Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai
setelah Isya' sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi waktu tahajjud
menjadi tiga, yaitu:
a)
Sepertiga malam pertama. Dari jam 19.00 sampai
jam 22.00
b)
Sepertiga malam kedua. Dari jam 22.00 sampai
01.00
c)
Seperti malam ketiga. Dari jam 01.00 sampai
masuknya waktu subuh.
4.
Cara melaksanakan shalat Tahajud
1)
Berniat dalam hati melaksanakan shalat
Tahajud, jika dilafalkan :
أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ
2)
artinya: Saya berniat mengerjakan shalat Tahajud
dua rakaat karena Allah Ta’ala.
3)
Takbiratul Ihram.
4)
Shalat 2 rakaat seperti shalat-shalat yang
lain.
5)
Salam
6)
Berdo’a setelah Shalat tahajud.
اَللّهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ
الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ،
وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ
حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ،
وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ.
فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا
أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ
أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
E. Shalat Duha
1. Pengertian Shalat
Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada pagi sampai
siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi sampai sebelum masuk waktu
dzuhur.
2. Waktu Shalat
Dhuha
Waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang
(panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10.
Hukum salat Duha
3.
Hukum salat Duha adalah sunnah muakkad. Jumlah
rakaatnya paling sedikit dua, rakaat dan paling banyak dua belas rakaat, yang
paling utama delapan rakaat.
4.
Dalil Shalat Duha
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ
تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ
تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ
صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
Artinya: Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam, bahwa beliau telah bersabda, "Setiap hari bagi setiap
persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk
bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap
tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar
adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan
di waktu dhuha." (HR. Muslim)
5.
Tata Cara melaksanakan salat Dluha
1)
Beniat dalam hati melakukan
shalat Dluha, jika dilafalkan :
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحى رَكْعَتَيْنِ لِله
تَعَالى.الله اَكْبَرُ
2)
Artinya: Saya berniat shalat
sunah Dluha dua rakaat karena Allah Ta’ala.
3)
Takbiratul Ikhram
4) Shalat dua rakaat
seperti shalat-shalat yang lain
5) Salam dan membaca do’a
Do’a setelah shalat Duha
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ،
وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ،
وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ
فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا
فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا
فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ
ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
artinya: Wahai
Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu,
penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas
langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah,
apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah
dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku
apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.
F. Shalat Hajat
1. Pengertian Shalat Hajat
1. Pengertian Shalat Hajat
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang
dilakukan karena ada suatu hajat atau keperluan, baik keperluan duniawi atau
keperluan ukhrawi agar hajat dikabulkan Allah.
2. Hukum
Shalat Hajat
وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Dan
mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan shalat" ( Al
Baqarah : 45 )
3. tata cara sholat Hajat
1)
Niat sholat Hajat di dalam hati, jika
dilafalkan :
اُصَلِّى سُنّـَةَ
الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالى
artinya: aku niat
sholat sunah hajat karena Allah.
2)
Membaca doa Iftitah, dilanjutkan dengan surat
Al Fatihah kemudian membaca salah satu surat di dalam Al Quran.
3)
Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
4)
I’tidal sambil membaca bacaannya
5)
Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga
kali
6)
Duduk antara dua sujud sambil membaca
bacaannya
7)
Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga
kali
8)
setelah selesai rakaat pertama kemudian
dilanjutkan rakaat kedua dan setelah sujud terakhir kemudian tasyahhud akhir
dan diakhiri dengan salam.
Doa Setelalah Sholat Sunnah Hajat
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ
اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ
كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا إِلاَّ
غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلاَّ
قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar